Dedikasi Direktur Tunas Sawa Erma untuk Pertumbuhan Papua

Spread the love

direktu tunas sawa erma

Tunas Sawa Erma (TSE) Group bekerja untuk mengurangi kemiskinan di Merauke dan Boven Digoel Papua. Organisasi ini telah menunjukkan komitmen yang tulus untuk menciptakan lapangan kerja yang signifikan, seperti yang ditunjukkan oleh Direktur Grup Tunas Sawa Erma (TSE) Luwy Leunufna.
Pada pertengahan April 2021, katanya dalam diskusi bertajuk, “Sejak tiga tahun terakhir, lebih dari 2.400 pekerja Orang Asli Papua (OAP) telah diserap oleh TSE Group, dan jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan ekspansi perusahaan.” “Memperkuat Peran Kelapa Sawit dalam Program Pengentasan Kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia”
TSE Group mengantisipasi dengan mengikutsertakan tenaga kerja ini, disparitas upah antar penduduk Papua akan semakin mengecil. Kesejahteraan mereka, efek selanjutnya, dapat meningkat seiring waktu.

Kehadiran TSE Group sejalan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan sumber daya lokal dengan menawarkan layanan mulai dari kesehatan hingga pendidikan. Untuk menjamin masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, layanan klinik ditawarkan di setiap wilayah perkebunan, serta bus sekolah dan klinik jalan kaki yang dekat dengan pembangunan sekolah.
Dalam diskusi webinar pada Senin, 12 April 2021, di Jakarta dengan tema “Penguatan Peran Kelapa Sawit dalam Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Bagian Timur”, Luwy menyatakan Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang didirikan di Papua pada tahun 1995, “telah menjadi saksi sejarah bahwa kelapa sawit telah banyak melakukan perubahan, terutama di Merauke dan Boven Digoel, wilayah dimana kami beroperasi.”

Dia mengatakan bahwa pemerintah pusat telah meminta investasi dari perusahaan dan bisnis swasta lainnya pada tahun 1993. Kami didorong untuk melakukan perjalanan ke Papua karena berbagai alasan. Salah satunya, kehadiran kami selama lima puluh tahun di Kalimantan, membuat pemerintah percaya bahwa bisnis sudah terbiasa beroperasi di pedesaan.
Secara khusus, Merauke dan Boven Digoel adalah dua dari sekian banyak anugerah Papua. Menurut Luwy, pengembangan kelapa sawit sangat berhasil dan memberikan hasil terbaik saat terpapar sinar matahari tinggi. Bisnis ini juga berniat mengambil bagian dalam pembangunan Papua Nugini. Kesulitannya, Asiki, kawasan tempat usaha itu berada, agak jauh dari Merauke. Saat ini, jalan tersebut telah berkembang menjadi salah satu pusat perekonomian di perbatasan Boven Digoel dan Merauke.

Hampir 40% orang yang tinggal di Asiki bekerja untuk kami. TSE Group telah mempekerjakan 8.400 orang, 2.400 di antaranya adalah Orang Asli Papua (OAP). Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 28,6% karyawan kami berusia di atas 65 tahun. “Saat ini, kami terus mengupayakan agar rasio terus meningkat.” Menurutnya, “banyak pekerja asli Papua menduduki posisi penting dan strategis, mulai dari kepala seksi hingga asisten manajer hingga manajer perkebunan.”

Dari total tenaga kerja, 8.400 orang tinggal dan bekerja di Asiki. Karyawan dibayar dengan gaji normal setiap bulan, menurut Luwy. Di Merauke, upah minimum regional (UMR) 2021 adalah $4,2 juta. Hal ini mengindikasikan adanya omzet perbulan bagi karyawan sebesar Rp. 35 miliar. Peruntukan yang tidak termasuk pajak ini memberikan dampak berganda bagi pembangunan daerah.

Perusahaan telah membangun 42 sekolah di bidang pendidikan, dan kami membayar 200 guru setiap bulan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan. Ia menjelaskan, “Hal ini dilakukan agar SDM Papua dapat tumbuh dan berkembang.”

Perusahaan juga memiliki fasilitas klinik kesehatan di setiap wilayah perkebunan yang tersebar di PT Berkat Cipta Abadi (BCA), PT Dongin Prabhawa (DP), dan Tunas Sawa Erma yang berlokasi di Boven Digoel. Layanan klinik ini gratis untuk pekerja . Setiap klinik memiliki kapasitas harian 50 pasien. Ada fasilitas mutakhir di Asiki yang menawarkan layanan untuk ibu melahirkan. Kami melayani 250 orang berkat empat klinik perusahaan dan satu klinik utama. Untuk membantu program pemerintah untuk Papua sehat, tambahnya, “Itu bagian dari komitmen kami untuk mendukung program pemerintah untuk Papua sehat.”

Menurut data perusahaan, jumlah ibu hamil yang mengunjungi fasilitas kesehatan semakin meningkat, hal ini menunjukkan ibu-ibu Asiki peduli terhadap kesehatan anaknya. Alhasil, organisasi memiliki fasilitas yang siap untuk anak-anak dan ibu hamil. Ada prosedur imunisasi untuk 250 bayi baru lahir setiap tahun.

Sumber: https://sawitindonesia.com/direktur-tunas-sawa-erma-tse-group-luwy-leunufna/

https://dinaspajak.com