Tunas Sawa Erma Group sebagai perusahaan memiliki badan hukum di Indonesia yang beroperasi di sektor usaha perkebunan dan pemrosesan kelapa sawit, dengan kantor pusat di Papua dan di Halmahera. TSE Group terbagi dalam PT Tunas Sawa Erma, PT Papua Agro Lestari, PT Gelora Mandiri Membangun, PT Berkat Cipta Abadi dan PT Dongin Prabhawa. TSE Group bergerak di budidaya minyak sawit dan menghasilkan minyak sawit mentah. TSE Group mengawali usaha kelapa sawit di Papua di tahun 1998, atas keinginan pemda di tempat. Lepas dari keadaan infrastruktur yang kurang pada waktu itu di Papua, Tunas Sawa Erma Group dapat mengalami perkembangan secara baik dan jadi faksi pertama kali yang berperan dalam pembangunan jalan Trans-Papua. Selanjutnya di tahun 2012 TSE Group memperlebar usaha kelapa sawit di Halmahera.
Industri kelapa sawit berpotensi untuk hasilkan pembangunan ekonomi dan sosial yang berarti sebagai salah satunya produk kelapa sawit tersukses dan export paling besar sediakan fasilitas penghasilan dan pembangunan ekonomi untuk beberapa orang miskin perdesaan di Indonesia. Industri minyak sawit Indonesia diprediksi terus akan tumbuh cepat dalam periode menengah.
Sesuai misi dan tugasnya menjadi perusahaan global, TSE Group mempunyai loyalitas pada peraturan “0 Deforestasi, 0 Gambut, dan 0 Eksplorasi (NDPE)” yang sudah jalan dan tertuang dengan jelas di website sah perusahaan. Disamping itu, tempat konsesi punya perusahaan tidak berada di tempat gambut.
TSE Group membuat mekanisme dan lingkungan kerja yang memberikan dukungan peningkatan sumber daya manusia lewat program penyeleksian dan training dan pembangunan terus-menerus. Sekarang ini perusahaan telah mempunyai team sustainability.
Perusahaan menghargai kontributor beberapa pegawai yang semakin berkembang bersama. Atas pengabdian mereka, TSE Group sudah mempromokan 70% dari keseluruhan pegawai jadi pegawai masih tetap. Perkembangan wanita jadi sisi dari perhatian perusahaan — selama ini, 20% dari keseluruhan pegawai ialah wanita dan perusahaan memberikan dukungan mereka untuk capai kekuatan terbaik mereka.
Disamping itu, Tunas Sawa Erma Group memiliki komitmen untuk jaga jalinan yang serasi dan sama-sama membuat dengan pemda dan warga di tempat, dan terus aktif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Papua.
Ada lima pabrik pemrosesan kelapa sawit yang sudah beroperasi; punya PT Tunas Sawa Erma (Blok A), punya PT Tunas Sawa Erma (Blok B), milik PT Berkat Cipta Abadi, milik PT Dongin Prabhawa, dan yang dipunyai oleh PT Gelora Mandiri Membangun.
TSE Group Menyikapi Tantangan Industri Kelapa Sawit di Era Industri 4.0
Industri kelapa sawit adalah salah satu industri yang penting bagi ekonomi Indonesia. Namun, seperti halnya dengan industri lainnya, industri kelapa sawit juga menghadapi berbagai tantangan di era Industri 4.0. PT Tunas Sawa Erma (TSE) sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia harus mampu menyikapi tantangan tersebut untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri kelapa sawit di era Industri 4.0 adalah transformasi digital. Transformasi digital telah mengubah cara orang berinteraksi dengan dunia sekitar mereka, termasuk dalam industri kelapa sawit. Tantangan utama dalam transformasi digital bagi industri kelapa sawit adalah mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data yang dihasilkan dari proses produksi dan manajemen perkebunan.
Untuk mengatasi tantangan ini, PT Tunas Sawa Erma memastikan bahwa mereka memiliki sistem informasi dan teknologi yang memadai. Perusahaan mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data secara efisien untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dalam operasional perkebunan mereka. Selain itu, TSE Group juga menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan sensor untuk memantau kondisi tanaman dan lingkungan perkebunan secara real-time, yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi.
Tantangan lain yang dihadapi oleh industri kelapa sawit adalah isu lingkungan dan sosial. Industri kelapa sawit sering dikaitkan dengan deforestasi, kebakaran hutan, dan penyalahgunaan hak asasi manusia. Untuk mengatasi tantangan ini, PT Tunas Sawa Erma memastikan bahwa produksi kelapa sawit mereka tidak merusak lingkungan dan memperhatikan hak-hak masyarakat setempat.
PT Tunas Sawa Erma menggunakan teknologi seperti sistem monitoring dan audit independen untuk memastikan bahwa produksi kelapa sawit mereka berkelanjutan dan sesuai dengan standar lingkungan dan sosial yang ditetapkan oleh pemerintah dan organisasi internasional. Selain itu, TSE Group membangun kemitraan dengan masyarakat setempat dan organisasi lingkungan untuk memastikan bahwa produksi kelapa sawit mereka berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Tantangan lain yang dihadapi oleh industri kelapa sawit adalah fluktuasi harga pasar dan persaingan yang semakin ketat. Harga kelapa sawit dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan global, kondisi cuaca, dan persaingan harga. Untuk mengatasi tantangan ini, Tunas Sawa Erma Group memperbaiki efisiensi produksi mereka dan mencari cara untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk kelapa sawit mereka.
PT Tunas Sawa Erma memanfaatkan teknologi seperti Big Data Analytics dan Machine Learning untuk memperbaiki efisiensi produksi mereka dan memproses data yang dihasilkan oleh operasional perkebunan mereka. Selain itu, TSE Group mencari cara untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit mereka dengan memproduksi produk turunan dari minyak kelapa sawit, seperti biofuel dan bahan baku untuk industri kosmetik dan farmasi.
Dalam menyikapi tantangan industri kelapa sawit di era Industri 4.0, TSE Group memperhatikan aspek sumber daya manusia. Keterampilan dan pengetahuan pekerja menjadi kunci dalam mengadopsi teknologi dan inovasi baru dalam industri kelapa sawit. PT Tunas Sawa Erma memastikan bahwa para pekerjanya memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi baru dan memperbaiki efisiensi produksi.
PT Tunas Sawa Erma memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada para pekerjanya untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengadopsi teknologi baru. Selain itu, TSE juga dapat mencari kemitraan dengan institusi pendidikan untuk menciptakan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri kelapa sawit.
Dalam menyikapi tantangan industri kelapa sawit di era Industri 4.0, TSE Group memperhatikan aspek regulasi dan kebijakan pemerintah. Pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai regulasi dan kebijakan terkait produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. perusahaan memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Tunas Sawa Erma membangun hubungan yang baik dengan pemerintah dan berpartisipasi dalam forum-forum industri dan kelompok advokasi untuk mempengaruhi kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan industri kelapa sawit. Selain itu, perusahaan juga memperhatikan tren global dan standar internasional terkait produksi kelapa sawit dan memperbaiki operasional mereka sesuai dengan standar tersebut.
Dalam kesimpulan, industri kelapa sawit di Indonesia menghadapi berbagai tantangan di era Industri 4.0. Transformasi digital, isu lingkungan dan sosial, fluktuasi harga pasar, persaingan yang semakin ketat, dan aspek sumber daya manusia dan regulasi adalah tantangan utama yang dihadapi oleh industri kelapa sawit. PT Tunas Sawa Erma (TSE) sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit di Indonesia harus mampu menyikapi tantangan ini untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya.
TSE Group memiliki sistem informasi dan teknologi yang memadai, memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, mencari cara untuk meningkatkan efisiensi produksi dan nilai tambah produk kelapa sawit mereka, dan memperhatikan aspek sumber daya manusia dan regulasi. Dengan melakukan hal-hal tersebut, PT Tunas Sawa Erma dapat menjadi perusahaan kelapa sawit yang berkelanjutan dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.